Dinas Pariwisata Bali Terima Laporan Korban Jatuh dari Tangga Hotel 

    Dinas Pariwisata Bali Terima Laporan Korban Jatuh dari Tangga Hotel 
    Sugeng Pramono Kelompok Ahli Gubernur Bidang Pariwisata (Kanan), Tjokorda Bagus Pemayun Kadis Pariwisata Bali, Gusti Kade Sutawa Ketua Aliansi Masyarakat Pariwisata Bali (AMPB)

    DENPASAR - Kondisi Pandemi memang membawa kesan horor di dunia pariwisata Bali, kondisi kini sudah mulai membaik dengan sudah dibukanya hotel-hotel di Bali. 

    * Hezkiel Paat (Kuasa Hukum Korban)

    Kisah memilukan yang dialami Sebastian Chiti di Anantara Seminyak Bali Resort, tangga tua hotel bintang 5 yang sepertinya lapuk termakan usia memakan korban.

    Warga negara Amerika Serikat berusia 33 tahun yang tinggal dan bekerja di Kuala Lumpur, Malaysia ini dikabarkan mengalami cedera parah setelah jatuh dari lantai 5 gedung Anantara Seminyak Bali Resort, Kabupaten Badung, seperti yang diceritakan oleh kuasa hukumnya Hezkiel Paat, Senin (20/03/2023), disebuah kedai coffe diwilayah Seminyak.

    Berita sebelumnya klik untuk link

    " Chiti menginap disana sejak tanggal 3 Februari 2023 dengan rencana 'check out' pada tanggal 5 Februari 2023. Ia menginap di kamar 505 pada lantai 5 gedung Anantara Seminyak, " ungkap Kiel sapaan akrab kuasa hukum dari Sebastian Chiti, Senin (20/03/2023).

    Lanjut cerita pada tanggal Kamis 6 April 2023, Kiel melaporkan kondisi ini juga kepada pihak Dinas Pariwisata Provinsi Bali, di kantornya Renon, Denpasar. 

    Ia diterima langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata Daerah (Kadisparda) Provinsi Bali Tjokorda Bagus Pemayun, bersama jajarannya serta ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badung I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya dan dua (2) orang dari kelompok ahli Gubernur bidang Pariwisata Sugeng Pramono dan Gusti Kade Sutawa yang juga ketua Aliasi Masyarakat Pariwisata Bali (AMPB).

    " Kami menerima keluhan ini sebagai bentuk komitmen kami mendengar, kalo surat mungkin tidak cukup ya, " ungkap Kadis Pariwisata dalam wawancara singkatnya.

    Ia juga berjanji akan menelusuri permasalahan ini dengan mengecek langsung nanti dilapangan.

    " Kami sudah cek izin dari hotel tersebut, itu ada. Mengenai aturan kecelakaan itu belum nanti akan kita cek, mungkin setelah Paskah minggu depan, " terangnya.

    Menemui ketua PHRI Badung, mengatakan bahwa belum mengetahui fakta dilapangan hanya baru laporan. Tapi terlepas dari kondisi itu apakah kesalahan dari tamu itu sendiri atau dari kondisi tangga dari pihak hotel, pihak managemen harus memberikan bantuan yang terbaik.

    " Mengevakuasi tamu, membawa tamu ke rumah sakit dan membantu tamu semaksimal mungkin, " sebut Agung Rai.

    Untuk aturan yang berlaku itu tergantung dari pihak kesalahan hotel atau dari kelalaian dari tamu itu sendiri. Ia juga menyarankan untuk duduk bersama mencari jalan keluar.

    " Kita harus pelajari dulu, sebaiknya kita lakukan musyawarah mufakatlah. Karena bila masuk ke ranah hukum akan memakan energi dan material (biaya) juga "

    " Kita akan memberikan bantuan mediasi bagi anggota kita "

    Kuasa hukum Sebastian Chiti (Kiel) mengungkapkan bahwa kemanusiaan harus lebih tinggi dari apapun kondisi yang ada. 

    Ia juga menolak, menurut kliennya tanda tanda larangan (simbol) staff only, pot dan rantai itu tidak ada saat kejadian. 

    " Apapun itu kondisi lapuk itu juga membahayakan staff hotel juga, kalo tidak tamu hotel bisa saja staff yang jatuh "

    " Sebaiknya mereka (hotel) memperhatikan kondisi dari bangunan mereka sebelum dibuka untuk pasar, apalagi hotel mereka berbintang "

    Ia juga menerangkan keinginannya duduk bersama untuk menyelesaikan hal ini. 

    Menghubungi pihak hotel melalui Marketing komunikasinya Amanda, dirinya mengatakan akan melihat jadwal terlebih dahulu untuk memberikan keterangan kepada pihak jurnalis. 

    " Coba saya cek kalender dulu ya "

    Mengutip pertanyaan dari pengacara hotel, I Gusti Ngurah Wisnu Wardana di beberapa media menolak pernyataan dari kuasa hukum Sebastian Chiti. 

    Klik link 

    "Tangga itu tidak digunakan karena sudah umur mestinya sudah ada perbaikan sehingga akhirnya kita tutup, ada rantainya ada pot (di depan pintu) dan staf pun tidak melewati dan juga ada tanda larangan (simbol) staff only. Sudah tiga tahun terakhir tidak dipakai, karena semenjak pandemi dari tahun 2019 kita semua tutup dan ketika sudah pariwisata bangkit kita sudah renovasi perlahan-lahan dan bahkan sudah diperbaiki, " ujarnya dikutip dari media online voi.

    "Dia akhirnya memaksakan diri melewati tangga tersebut sehingga akhirnya (lantai) keropos dan jatuh ke lantai dasar, " sambungnya.

    Saat kejadian, pegawai hotel menolong bule ini dengan memanggil ambulans. Tapi karena mobil ambulans lama datang, pihak hotel memakai kendaraan pribadi. Korban pun dibawa ke RS Siloam. (Ray)

    pariwisata bali kasus viral
    Ray

    Ray

    Artikel Sebelumnya

    Letkol Armen Dampingi Gubernur Bali Resmikan...

    Artikel Berikutnya

    Pelaku usaha di Kura - kura Bali Bebas Pajak...

    Berita terkait